Minggu, 05 Februari 2017

Drama Korea Vs Sepak Bola

Pertama-tama, yuk tarik nafas dalem-dalem dan keluarkan bersama-sama. Satu… dua… mulai! (lhah, kok jadi acara olahraga gini ya. :-D)

Huwaaah, rasanya bebas-bebas gimana gitu bisa nulis ngawur kayak gini lagi. Maklum, kemarin masih ada yang jadi lampu merah yang terkadang menghentikan rentetan tulisanku sejenak. Tapi sekarang, rasanya kayak ngerasain desiran angin pantai yang menggelitik telinga (padahal belum pernah ke pantai. Haha). Nah, gimana-gimana kabarnya para readers? Pasti baik-baik aja kan. Meskipun kemaren ngerasa gak baik, baik-baikin ajalah. Berbaik-baiklah dengan kehidupan readers, biar kita dibaikin juga sama hidup.  (Lhoh!)

Tulisan ini gak bermaksud menyinggung atau menyisihkan salah satu pihak lhoh ya. Ini hanya jeritan hati ‘kita’ yang sempat dilirik tajam hanya karena bersahabat dengan ‘Korea’. So, sebelumnya saya minta maaf dulu ya. Mianhaeyo…

Drama Korea Vs Sepak Bola.

Judul yang menarik kan? judul ini tiba-tiba aja muncul saat ada seorang lelaki yang mencibir saya karena menulis dengan Hangul1. ‘ih, menjijikkan (sama emot muntah)’, ‘hii, nggilani’, ‘yeek, apa-apaan’. Tentu saja saya bertanya-tanya kenapa orang ini tiba-tiba muntah? Jangan-jangan…… dia mau punya dedek bayi! (hush! Ini cowok kok yang bilang.)

Sekarang saya mau tanya deh. Memangnya kenapa kalau cewek suka drama korea? Suka Kpop? Toh, gak ada ruginya pun gak ada untungnya buat kalian kan? Oke. Kita memang seharusnya mencintai produk dalam negeri dariapada produk asing, begitu kan? Jadi hanya karena kita menyukai drama korea dan kpop, kalian langsung menghardik kita tidak cinta Indonesia gitu? Aduh. Rasanya pengen tak ambilin kerikil aja. Bukan buat dilempar kok, ya cuma pengen ngambil aja. Emang ada yang salah dengan mengambil kerikil? Begitupun juga ‘kami’ yang bersahabat dengan korea. Anggap saja korea itu seperti kerikil yang saya ambil tadi. Meskipun kita menyukai karya yang diproduksi dari korea, apa kalian yakin kita akan men-fotocopy mentah-mentah kehidupan mereka? Jadi, berhenti menghardik kami yang bersahabat dengan korea. Saya bersahabat dengan korea, tapi saya anak Indonesia. Sudah tau bedanya hubungan ‘sahabat’ dengan ‘anak’ kan? Ayolaaah. Saya yakin pemuda Indonesia pinter-pinter kok. Bukankah tidak ada apapun di dunia ini yang hanya bisa dilihat dari satu sisi saja?

So, selama kita tidak mengganggu kalian karena persahabatan kita dengan korea, biarin ajalah. Toh kita juga gak pernah protesin kalian yang juga ‘menggilai’ sepak bola kan? Jika kita ‘maraton’ nonton drama korea sampe malem, apa bedanya dengan kalian yang bela-belain nonton pertandingan sepak bola sampe dini hari? Seperti kalian yang belajar aturan di lapangan dalam permainan sepak bola, apa salahnya kita yang juga belajar bahasa negeri tetangga? Yaps. Gak ada yang 100% buruk, gak ada yang 100% baik readers. Just jalani aja hidup. Tentunya dengan tidak mengabaikan aturan-Nya. Itu perintah mutlak lho. Gak bisa diganggu gugat. Titik.

Ah. Satu lagi. Pas ada yang bilang, “Cewek itu baperan. Dikit-dikit baper.”, jawab aja. “lha kita emang baperan. Trus kenapa?” :D

An060217

Salam Damai ya Readers… hehehe

0 komentar: