Drama Korea Vs Sepak Bola
Pertama-tama, yuk tarik nafas
dalem-dalem dan keluarkan bersama-sama. Satu… dua… mulai! (lhah, kok jadi acara
olahraga gini ya. :-D)
Huwaaah, rasanya bebas-bebas gimana
gitu bisa nulis ngawur kayak gini lagi. Maklum, kemarin masih ada yang
jadi lampu merah yang terkadang menghentikan rentetan tulisanku sejenak. Tapi sekarang,
rasanya kayak ngerasain desiran angin pantai yang menggelitik telinga (padahal
belum pernah ke pantai. Haha). Nah, gimana-gimana kabarnya para readers? Pasti baik-baik
aja kan. Meskipun kemaren ngerasa gak baik, baik-baikin ajalah. Berbaik-baiklah
dengan kehidupan readers, biar kita dibaikin juga sama hidup. (Lhoh!)
Tulisan ini gak bermaksud
menyinggung atau menyisihkan salah satu pihak lhoh ya. Ini hanya jeritan hati ‘kita’
yang sempat dilirik tajam hanya karena bersahabat dengan ‘Korea’. So,
sebelumnya saya minta maaf dulu ya. Mianhaeyo…
Drama Korea Vs Sepak Bola.
Judul yang menarik kan? judul ini
tiba-tiba aja muncul saat ada seorang lelaki yang mencibir saya karena menulis
dengan Hangul1. ‘ih, menjijikkan (sama emot muntah)’, ‘hii, nggilani’,
‘yeek, apa-apaan’. Tentu saja saya bertanya-tanya kenapa orang ini tiba-tiba
muntah? Jangan-jangan…… dia mau punya dedek bayi! (hush! Ini cowok kok yang
bilang.)
Sekarang saya mau tanya deh. Memangnya
kenapa kalau cewek suka drama korea? Suka Kpop? Toh, gak ada ruginya pun gak
ada untungnya buat kalian kan? Oke. Kita memang seharusnya mencintai produk
dalam negeri dariapada produk asing, begitu kan? Jadi hanya karena kita
menyukai drama korea dan kpop, kalian langsung menghardik kita tidak cinta
Indonesia gitu? Aduh. Rasanya pengen tak ambilin kerikil aja. Bukan buat
dilempar kok, ya cuma pengen ngambil aja. Emang ada yang salah dengan mengambil
kerikil? Begitupun juga ‘kami’ yang bersahabat dengan korea. Anggap saja korea
itu seperti kerikil yang saya ambil tadi. Meskipun kita menyukai karya yang
diproduksi dari korea, apa kalian yakin kita akan men-fotocopy mentah-mentah
kehidupan mereka? Jadi, berhenti menghardik kami yang bersahabat dengan korea. Saya
bersahabat dengan korea, tapi saya anak Indonesia. Sudah tau bedanya hubungan ‘sahabat’
dengan ‘anak’ kan? Ayolaaah. Saya yakin pemuda Indonesia pinter-pinter kok. Bukankah
tidak ada apapun di dunia ini yang hanya bisa dilihat dari satu sisi saja?
So, selama kita tidak mengganggu
kalian karena persahabatan kita dengan korea, biarin ajalah. Toh kita juga gak
pernah protesin kalian yang juga ‘menggilai’ sepak bola kan? Jika kita ‘maraton’
nonton drama korea sampe malem, apa bedanya dengan kalian yang bela-belain
nonton pertandingan sepak bola sampe dini hari? Seperti kalian yang belajar
aturan di lapangan dalam permainan sepak bola, apa salahnya kita yang juga
belajar bahasa negeri tetangga? Yaps. Gak ada yang 100% buruk, gak ada yang
100% baik readers. Just jalani aja hidup. Tentunya dengan tidak mengabaikan
aturan-Nya. Itu perintah mutlak lho. Gak bisa diganggu gugat. Titik.
Ah. Satu lagi. Pas ada yang bilang, “Cewek
itu baperan. Dikit-dikit baper.”, jawab aja. “lha kita emang baperan. Trus kenapa?”
:D
An060217
Salam Damai ya Readers… hehehe
0 komentar: