Sabtu, 19 September 2020

Untuk Siapa?

 


Lebih baik dikecewakan daripada mengecewakan.

 

Setidaknya itulah pilihan yang akan kuambil jika diminta untuk memilih.

 

Dibandingkan menyakiti, aku lebih memilih untuk disakiti.

 

Kenapa? Entahlah, aku juga tak tau.

 

Aku memutar kepalaku, mencari-cari alasan kenapa aku selalu memilih pilihan yang seakan menyakiti diriku. Ketika melihat orang lain merebut kursi orang lain agar bisa duduk, aku memilih untuk tetap berdiri. Ketika orang lain berpesta membicarakan cacat orang lain, aku memilih untuk berdiam diri, sekalipun yang mereka bicarakan adalah diriku. Mungkin bagi sebagian orang aku adalah tipikal perempuan bermental korban karena tak berani membela diri sendiri. Namun jika aku melontarkan pembelaan hanya demi membenarkan diriku, untuk apa? Jika aku bersaing kursi hanya agar bisa duduk nyaman setelah mendorong yang lain, untuk apa?

Kenapa, mengapa dan untuk apa. Jika jawaban pertanyaan itu tidak bermuara pada Sang Maha, untuk siapa?

 

Yang masih terus bertanya,

~snj

0 komentar: