Jumat, 26 Februari 2016

26 Februari 2016

Marah?
Aku bahkan tak pernah benar-benar tau bagaimana cara untuk marah. Saat hatiku tiba-tiba saja merasa tersakiti oleh mereka, aku hanya diam. Mencoba sebisa mungkin tak terlihat. Nyanyi-nyanyi sendiri sambil dengerin musik, nulis-nulis gini, dan jika marahku sudah tak terbendung lagi, aku mulai ngoceh dengan bahasa Korea. Seenggaknya mereka gak tau apa yang tengah aku ucapkan -sebenarnya aku juga gak terlalu tau. Kebanyakan juga lagu korea yang aku ocehin-. Dan jika marahku sudah mencapai puncaknya, air mataku yang menjadi saksinya.

Kata mereka, "saat hatimu tak mampu berkata, rasa sakit yang kau rasakan akan menjelaskannya".

Dan selama ini, rautku hanya menjelaskan kebahagiaan pada mereka. Sedang rasaku yang sebenarnya, hanya rasa sakitku yang menunjukkan kejujuran padaku.

0 komentar: