Senin, 05 Februari 2018

"Ayah dan Ibu" hanyalah Panggilan

“menjadi seorang ibu itu harus bisa banyak hal. Jika anaknya masih balita, seorang ibu mendidik layaknya seorang ibu. Ketika anaknya remaja, seorang ibu harus bisa menjadi teman bagi anaknya. Saat anaknya sudah dewasa, seorang ibu juga bisa menjadi murid anaknya. Tidak setiap waktu orang tua itu benar. Terkadang, orang tua juga ada salahnya. Karena itulah kalau ayah atau ibu ada yang salah, Anna gak papa ngingetin.”

            Begitulah yang sering kali diucapkan oleh ibuku. Jujur, menjadi anak mereka adalah sebuah anugerah bagiku. Jika Tuhan melahirkanku kembali sebagai manusia, aku tetap ingin menjadi anak mereka.

            Banyak sekali teman-temanku yang bilang,

            “mbak Anna akrab banget ya sama orang tuanya.”

            Awalnya aku bertanya-tanya, apa memang iya? Setelah kuingat-ingat, sepertinya anggapan mereka tidak salah.

            Jika temen-temen yang lain sering telphonan dengan ‘someone’, di HPku panggilan yang paling banyak adalah kontak bernama, “Dad” atau “Mom”.  Nama kontak gak terlalu penting sebenarnya, karna jika ayah yang telphon, pasti ada ibu. Begitupun sebaliknya. Kecuali mereka berada di tempat yang berbeda.

            Baru-baru ini, aku mengeluh pada ibu tentang proposal dan laporanku.

            Aku : “buk, ayok doleeen.”

            Ibuk : “nang ndi se?”

            Aku : “pengen teng pantai.”

            Ibuk : “sek, tak takokno ayah. Yo nopo yah?”

            Ayah : “ndek kene ga nok pantai. Moso kate nang Malang? Kongkon dolen ambek konco-koncone ae lhoh.”

            Ibuk : “ngge mboten nopoo ta yah! Untung yugane nyedi dolen ambek keluargane. Timbang ambek arek lanang?”

            Disitu aku berpikir. Iya ya? Kenapa tidak bersama dengan teman-teman yang lain? Bukankah lebih seru jika sama-sama anak muda? Kemana-mana bisa bebas, mau ngapa-ngapain juga tidak akan ada yang tau (kecualikan Tuhan).

            Ah. Sayangnya anggapan-anggapan seperti itu hanya lewat saja. Bagiku liburan itu kumpul sama orang-orang yang kita sayang. Jika refreshing temen2 yang lain traveling kemana gitu, aku mending pulang saja. Sepertinya itu sebab aku tidak tau seluk-beluk malang meskipun sudah hampir 4 tahun di sini. Hahaha

            Kembali, itu juga karena pengaruh dari orang tua bukan?

            “daripada anna curhat sama orang lain, mending curhat sama ibu.”

            Yah, dengan porsi tubuh yang sudah seperti adiknya ibu, kami memang seperti teman. Pernah suatu waktu ibuk telphon,

            Ibuk : Anna, kerudunge ibuk balekno!

            Aku : kerudung nopo buk?

            Ibuk : kerudung ireng. Tek ibu gak onok.

            Aku : lhah, kulo mboten mbeto buk….

            Ibuk : enggak, digowo anna digawe setelan pas gawe jubahe ibuk.

            Aku : ibuk lhoooo, ayah kengken numbasaken maleee…

            Yah, ibuku menelphon hanya untuk menyuruhku mengembalikan kerudung hitam yang kubawa ke Malang! Hahaha

“jadi ibu itu gak gampang. Kalau anaknya ‘kids zaman now’, ibunya juga harus modern biar bisa ngimbangin anaknya. Bisa ngarahin.”

Bertengkar sama orang tua? Pernah. Tapi tidak pernah adu mulut, hanya diam di kamar, trus nangis sendirian. Hehehe Ingat ayat AL-Qur’an yang tidak boleh mengatakan ‘Ah’ sama orang tua kan? Nah, meskipun ibu berkata selayaknya seorang teman, bagaimanapun juga ayah dan ibu adalah orang tuaku. Mereka jauuuuuh lebih mulia daripadaku. Kelak, aku ingin menjadi orang tua seperti mereka.

Pernah dengar, role model anak perempuan itu adalah ibunya sedangkan kriteria lelaki idamannya tak jauh dari ayahnya? That’s true!

Suatu kehormatan besar memiliki orang tua seperti orang tuaku, dan kuharap kalian juga segera menyadari betapa beruntungnya kalian memiliki orang tua seperti orang tua kalian.

Itulah kenapa aku berkata, ayah dan ibu hanya sebuah panggilan. Sejatinya seorang ayah dan ibu adalah orang tua, sahabat, temen curhat, guru dan banyak profesi lainnya yang dirangkum menjadi kata ayah dan ibu.

Teruntuk ayahku, M. Yahya dan ibuku Khaula Markhuma. Alay gak sih kalau anaknya bilang I LOVE YOU?

^_^


0 komentar: