Senin, 06 November 2017

Gelapku

Selayaknya langit yang memiliki temaram dan terang, begitupun dengan manusia. Ada saat dimana seseorang berada pada sisi gelapnya. Saat itu, ia akan terpusat pada gejolak hatinya sendiri sedangkan orang lain tak akan pernah bisa mengintipnya.

Tak peduli seberapa sengit pertarungan hati dan pikirannya, semua itu tak akan tampak oleh mata yang lain. Begitulah posisiku saat ini. Gelap berkecamuk. Sedangkan kabut prasangka telah menutup mata mereka tanpa penjelasan nyata.

Apa lakuku? Tidak ada.
Saat mereka melihat seseorang dari kaca yang retak, tiadalah elok yang terlihat. Hanya gelap, rusak dan tak berharga.

Di titik ini, harapku pada seseorang mulai melambung. Seseorang yang nantinya dapat melihat terang saat sisi gelapku muncul. Seseorang yang tidak pernah melihatku dari kaca yang pecah, namun langsung menatap tepat di mataku.

Dan siapapun kamu, jalanku dan jalanmu kan bersua dipersimpangan hingga Tuhan berkehendak menghalalkanmu memelukku.

Hingga saat itu, biarlah gelap dan terangku mengkaburkan prasangka mereka. Karna aku yakin, matamu kan bisa melihatku dengan jelas.

Nur Jannah, S


0 komentar: