12 Maret 2016(14.38 WIB)
“kamu sakit?”
Itulah pertanyaan yang paling kubenci. Karena itulah aku tak pernah bilang jika aku sakit.
“kamu gak pernah kelihatan sakit kalau kamu sakit.”
Kata mereka.
Yah, karena aku tak suka banyak pertanyaan dan tatapan seakan menganggapku lemah.
Karena itulah aku tak pernah bilang sakit kecuali aku sudah tak bisa menahannya lagi. Egois? Yah, aku memang egois. Jadi, untuk mereka yg sudah ‘dekat’ denganku, bukankah sudah seharusnya mereka mengerti??
Tapi kenapa mereka yang nasabnya tepat diatasku masih meragukan keterbaringanku?
“aku tidak apa-apa” kata itulah yang seharusnya mereka ragukan. Saat aku hanya diam menjawab pertanyaan mereka, seharusnya mereka sudah mengerti.
“oh, aku tau kamu sakit. Ayo ke dokter. Istirahat saja dulu.” Bukankah kata itu lebih cocok? Bukannya perkataan...
“lhoh, masih sakit? Emang apanya yang sakit?”
Kalian tau kan kalau aku bukan orang yang pandai berbohong? Tapi kenapa kalian masih meragukanku?
Aku menangis bukan karena aku haus akan iba kalian atas keterbaringanku. Aku menangis karena keraguan kalian akanku. Apakah kalian baru percaya jika dokter sudah menyuguhkan butiran-butiran pahit dihadapanku??
0 komentar: