1 Maret 2016
Karena aku selalu mempercayai satu hal darimu.
"Kamu tidak akan benar-benar mengatakan apa yang benar-benar kamu rasakan".
Karena itulah aku selalu meragukan perkataanmu ketika kamu mengatakannya di depan khalayak.
Aku hanya bisa merasakanmu dari isyarat. Meskipun aku tau, tak semua isyarat yang kuartikan adalah yang sebenarnya. Karena hati ini masih berpihak padamu, aku takut ia akan mengarahkanku pada harapan terbesarku untukmu. Aku hanya takut, hatiku tersandung dan terpuruk karena egois dalam mengartikan isyaratmu.
Karena itulah. Tak bisakah kamu berikanku pernyataan dengan suara?? Harapan ini sudah tumbuh melebihi batas wajar. Karena hati tak lagi mampu mewadahinya, ia tumpah menjadi aliran air mata.
Kamu, apa sebenarnya yang tersembunyi dibalik nuranimu?
0 komentar: